Saya bekerja di sebuah perusahaan export-import di daerah Kuningan, di tempat kerjaku, sekretaris bosku (sebut saja namanya Ina) kalau melihat gelagatnya termasuk "bispak", tapi karena segan sama bos, saya tidak pernah berani macam-macam sama dia.
Suatu hari bosku pergi ke luar kota dan dia menugaskan saya untuk mengerjakan tugas yang agak "confidential" sehingga dia menyuruhku mengerjakan tugas di ruangannya, sedangkan untuk bahan-bahan tugasnya dia menyuruhku minta sama si Ina karena dia yang tahu persis file-filenya ada di mana. Tadinya saya tidak ada pikiran macam-macam sama si Ina, tapi anehnya si Ina seperti mancing-mancing saya, kalau memberi file atau memberi tahu sesuatu mukanya selalu mendekat ke mukaku apalagi saat itu bajunya memperlihatkan belahan dadanya, mau tidak mau pikiran saya langsung ngeres.
Maka ketika dia sekali lagi menyodorkan file ke saya, langsung kupegang tangannya lama dan kuremas-remas, Ina tidak menolak sama sekali, malah dia membalas memegang leherku sambil mengusap-ngusapnya, saya makin kalap dan tanganku segera pindah ke pahanya, si Ina kelihatannya tidak mau kalah dia langsung memeluk saya. Saya benar-benar sudah lupa diri kalau saat itu saya masih di kantor, maka langsung saja saya cium dia, saya lumat bibirnya dan saya masukin lidah ke dalam mulutnya, si Ina juga membalas memainkan lidahnya, sementara tanganku sudah naik lebih lanjut ke dalam celana dalamnya, saya pegang-pegang klitorisnya yang makin lama makin mengeras dan liang kewanitaannya makin membasah. Tangan diapun sudah masuk ke celanaku dan meremas-remas penisku yang makin lama makin menegang.
Saya jilati telinganya dan dia melenguh "Arghh" seolah-olah sedang menikmati permainan ini, lama-lama kelihatannya dia sudah tidak tahan akhirnya saya pelorotkan celana dalamnya dan dia juga membuka celana saya, terus dia tiduran di atas meja dengan posisi mengangkang liang kewanitaannya seolah menantang dengan bulunya yang berwarna kecoklatan diantara pahanya yang putih mulus, saya sudah tidak sabar lagi saya masukkan penis ke dalam liang senggamanya, dia mengerang entah sakit atau nikmat, lalu saya dorong lebih dalam lagi dan seterusnya dengan gerakan yang makin lama makin cepat sementara tanganku memegang buah dadanya yang masih kenyal. Setelah sekian lama akhirnya dia tidak tahan tiba-tiba tangannya mencengkram tanganku dan kukunya melukai tanganku, sementara saya sendiri juga sudah hampir ke puncak dan akhirnya keluarlah sperma yang kutunggu-tunggu "arghh" aku berteriak demikian juga si Ina, untung ruangan bossku kedap suara.
Akhirnya selesailah permainan ini, bersamaan dengan itu terdengar suara ketukan di pintu, saya dan Ina cepat-cepat membereskan pakaian, dan membuka pintu, ternyata security kantor saya lagi patroli, karena teman-teman yang lain sudah pulang, untung pertempurannya sudah selesai, kalau tidak kan saya bisa dipecat heehehhehe.
Suatu hari bosku pergi ke luar kota dan dia menugaskan saya untuk mengerjakan tugas yang agak "confidential" sehingga dia menyuruhku mengerjakan tugas di ruangannya, sedangkan untuk bahan-bahan tugasnya dia menyuruhku minta sama si Ina karena dia yang tahu persis file-filenya ada di mana. Tadinya saya tidak ada pikiran macam-macam sama si Ina, tapi anehnya si Ina seperti mancing-mancing saya, kalau memberi file atau memberi tahu sesuatu mukanya selalu mendekat ke mukaku apalagi saat itu bajunya memperlihatkan belahan dadanya, mau tidak mau pikiran saya langsung ngeres.
Maka ketika dia sekali lagi menyodorkan file ke saya, langsung kupegang tangannya lama dan kuremas-remas, Ina tidak menolak sama sekali, malah dia membalas memegang leherku sambil mengusap-ngusapnya, saya makin kalap dan tanganku segera pindah ke pahanya, si Ina kelihatannya tidak mau kalah dia langsung memeluk saya. Saya benar-benar sudah lupa diri kalau saat itu saya masih di kantor, maka langsung saja saya cium dia, saya lumat bibirnya dan saya masukin lidah ke dalam mulutnya, si Ina juga membalas memainkan lidahnya, sementara tanganku sudah naik lebih lanjut ke dalam celana dalamnya, saya pegang-pegang klitorisnya yang makin lama makin mengeras dan liang kewanitaannya makin membasah. Tangan diapun sudah masuk ke celanaku dan meremas-remas penisku yang makin lama makin menegang.
Saya jilati telinganya dan dia melenguh "Arghh" seolah-olah sedang menikmati permainan ini, lama-lama kelihatannya dia sudah tidak tahan akhirnya saya pelorotkan celana dalamnya dan dia juga membuka celana saya, terus dia tiduran di atas meja dengan posisi mengangkang liang kewanitaannya seolah menantang dengan bulunya yang berwarna kecoklatan diantara pahanya yang putih mulus, saya sudah tidak sabar lagi saya masukkan penis ke dalam liang senggamanya, dia mengerang entah sakit atau nikmat, lalu saya dorong lebih dalam lagi dan seterusnya dengan gerakan yang makin lama makin cepat sementara tanganku memegang buah dadanya yang masih kenyal. Setelah sekian lama akhirnya dia tidak tahan tiba-tiba tangannya mencengkram tanganku dan kukunya melukai tanganku, sementara saya sendiri juga sudah hampir ke puncak dan akhirnya keluarlah sperma yang kutunggu-tunggu "arghh" aku berteriak demikian juga si Ina, untung ruangan bossku kedap suara.
Akhirnya selesailah permainan ini, bersamaan dengan itu terdengar suara ketukan di pintu, saya dan Ina cepat-cepat membereskan pakaian, dan membuka pintu, ternyata security kantor saya lagi patroli, karena teman-teman yang lain sudah pulang, untung pertempurannya sudah selesai, kalau tidak kan saya bisa dipecat heehehhehe.